Laporan Hasil Temuan Kasus Penyerangan Novel Baswedan Hasil Akhir Investigasi

Laporan Hasil Temuan Kasus Penyerangan Novel Baswedan Hasil Akhir Investigasi

Berita Politik.com, Jakrata - Amggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyerangan Novel Baswedan, Hendardi menyampaikan, investigasi yang dilakukan selama enam bulan membuahkan hasil yang baik. Ada sejulah data baru yang diperoleh dalam upaya mengungkap kasus tersebut.

"Pendek kata, tadi Pak Kapolri menyatakan bahwa ada progres baik yang ada kemajuan, progres yang baik, ada temuan-temuan baru di dalam investigasi kami," tutur Hendardi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019) malam.

Dalam menemukan sejumlah fakta baru itu, TGPF dibantu oleh penyidik kepolisian. Hal itu lantaran sejak awal, tim bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian itu memang menggunakan investigasi Polri sebagai rujukan memulai penyelidikan.

"Kami berangkat dari penyelidikan polisi awal, itu model kami. Enggak mungkin kami tiba-tiba menerawang. Dari mana-mana ini kami ambil dari penyelidikan Polda Metro tepatnya pada saat itu. Itu yang kami coba uji kembali, yang termasuk adalah dengan kegiatan-kegiatan reka ulang ke TKP," kata Hendardi.

Termasuk juga pencarian berbagai saksi, penjelajahan antar-alibi, dan pengembangan saksi baru.

"Karena itu kenapa kami ada di Ambon, kenapa kami ada di Malang, kenapa kami ke Kebumen, dan sebagainya. Jelas bukan pelesir. Itu urusannya adalah dalam rangka pengembangan saksi-saksi, mencari saksi-saksi baru yang bisa meyakinkan kami bahwa alibi-alibi orang-orang yang diduga terlibat atau terlibat di dalam kasus ini betul-betul memang merupakan alibi," kata anggota TGPF kasus Novel Baswedan.

Harapan WP KPK

Harapan WP KPK


Yudi Purnomo Harahap berharap, investigasi Tim Gabungan Pancasila Fakta (TGPF) Novel Baswedan bentukan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membuahkan hasil yang signifikan.

"Kami berharap ada hasil signifikan dan bukti kuat ditemukan tim yang antara lain terdiri dari pakar dibidangnya," kata Yudi saat dihubungi, Jakarta, Senin (8 Juli 2019).

Menurud dia, hasil signifikan dapat membantu keplisian untuk menangkap pelaku penyiraman air keras ke penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

"Disini Kami pegawai KPK dan tentu saja rakyat Indonesia tentu menanti siapakah pelakunya baik di lapangan maupun jika ada aktor intelektualnya serta motif dibelakangnya," ujar Yudi.

Selain itu, terkuaknya kasus Novel Baswedan dapat membantu pengungkapan sejumlah teror-teror ke pegawai KPK.

"Misalnya peletakan benda diduga bom di rumah Ketua KPK (Agus Rahardjo). Dan pelemparan bom molotov di rumah Wakil Ketua KPK (Pak Laode M Syarif)," jelasnya.

Tim Tidak Berkerja Dengan Sungguh-sungguh

Tim Tidak Berkerja Dengan Sungguh-sungguh


Sebelumnya, kerja dari Tim Gabungan Polri untuk mengungkapkan kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan berakhir hari ini, Minggu 7 Juni 2019. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai belum ada tanda-tanda Polri mengungkap aktor intelektual dalam kasus itu.

Peneliti ICW Wana Alamsyah mengaku, pesimis kasus tersebut bisa terungkap. Melihat tim tersebut didominasi unsur Kepolisian.

"Bagaimana mungkin tim tersebut dapat bekerja secara independen, sedangkan di lain sisi dugaan aktor yg terlibat adalah dari unsur kepolisian," ujar Wana di Jakarta.

Wana menambahkan, hal ini jelas mengindikasikan bahwa tim tersebut tidak bekerja secara sungguh-sungguh. Menurutnya, jika benar-benar serius menangani kasus ini, maka aparat akan dengan mudah mengungkap aktor intelektual dari penyerang tersebut melalui informasi dari aktor lapangan.

Selain itu, lanjut Wana, ketidakseriusan juga terlihat dari daftar pertanyaan saat pemeriksaan Novel pada 20 Juni lalu, yang ternyata sama dengan pemeriksaan sebelumnya. "Pada saat dalam proses pemeriksaan Novel Baswedan pada tanggal 20 Juni kemarin kalau tidak salah, pertanyaannya pun template dari yang sebelum-sebelumnya," ungkapnya.

Novel Baswedan diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Pelaku menyiramkan air keras ke kedua mata Novel sehingga mengakibatkan mata kirinya tidak dapat melihat karena mengalami kerusakan yang lebih parah dibanding mata kanannya.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Mau Bonus Setiap Harinya ???
    BURUAN JOIN BERSAMA NEWPORKAS, dapatkan Bonus 10% Untuk Setiap Harinya!!

    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik dari NEWPORKAS!
    Bonus New Member 10%
    Bonus cashback 0.5 %
    Bonus Referensi 15%

    Hubungi CS Online untuk info lebih lanjut ?
    - Whatsapp : +855-1677-9023
    - Twitter : @newporkas
    - LINE : newporkas.com
    - Link Alternatif = http://newporkas.com

    BalasHapus