Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Akan Panggil Polri Terkait 7 Meninggal Saat Kerusuhan 22 Mei 2019

Berita Politik.com, Jakarta - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) bakal memanggil pihak kepolisian dalam waktu dekat. Pemanggilan berkaitan dengan meninggalnya 7 orang dalam aksi yang terjadi pada 21 hingga 22 Mei 2019.

"Dalam waktu dekat Ombudsman ingin mendegar keterangan kepolisian dalam rangka menjaga keamanan pesca-pemilu," ujar Komisioner Ombudsman Ninik Rahayu di kantornya, Kamis (23 Mei 2019).

Ninik mengatakan, pemanggilan kepolisian untuk mendalami penggunaan amunisi dalam menghalau peserta aksi. Ninik tidak yakin jika hanya menggunakan amunisi hampa atau karet menyebabkan korban meninggal dunia. AGEN POKER 

"Kita tahu baru kemarin kejadiannya, dan mungkin perlu kita mendengar, kalau hanya menggunakan peluru hampa dan peluru karet kenapa jatuh korban," kata dia.

Dengan adanya korban meninggal, Ombudsman meminta aparat keamanan menerapkan prosedur tetap yang benar dalam menghalau aksi massa di kemudian hari agar tidak terjadi lagi hal serupa. BANDAR POKER 

"Fenomena ini tentu memberikan keprihatinan bagi kita semua dan menyisakan duka. Dan kami ingin menyampaikan belasungkawa bagi keluarga ditinggalkan," kata dia.

Permunas Berharap Tidak Ada Lagi Kerusuhan

Ketua Umum Perkumpulan Pengusahan Muda Muslim Nasional (Permunas) Mulyadi Siregar menilai kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei sangat tidak baik bagi iklim dunia usaha, khususnya sekitar daerah Tanah Abang, Sarinah dan sekitarnya. AGEN CEME 

"Misalkan, akibat tutupnya aktifitas perdagangan di pasar Tanah Abang, sehari bisa mengalami kerugian hingga Rp 100 miliar. Belum lagi banyak pedangang kecil maupun pembeli dari daerah untuk kebutuhan lebaran sangat terganggu," ujarnya, Kamis (23 Mei 2019).

Ia menyatakan, sudah saatnya semua pihak menahan diri dan kembali menempuh jalur konstitusional untuk menyelesaikan sengketa politik.

"Kami dari Perkumpulan Pengusaha Muda Muslim Nasional (Permunas) meminta agar tidak ada lagi kericuhan yang membuat cemas warga. Mari kembali membangun persatuan kita bersama sebagai sesama anak bangsa," ujar Mulyadi. BANDAR CEME 

Khusus dunia usaha dirinya berharap terciptanya suasana kondusif apalagi di bulan suci ramadan ini.

"Mari merajut kembali persaudaraan yang selama ini terpolarisasi pilihan politik," ujarnya.

300 Tersangka Ditahan

Samapi saat ini kepolisian tengah mengamankan sekitar 300 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan di sejumlah tempat di Jakarta pada 21-22 Mei 2019. Sebanyak 300 orang ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Hingga saat ini ke-300 tersangka itu masih diperiksa secara intestif. AGEN DOMINO 

"Ya semuanya sudah sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya, kemudian di Polres Jakarta Barat dan ada yang di pusat juga," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Huamas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23 Mei 2019).

BANDAR DOMINO - Dedi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memilih dan mengklarifikasi peran masing-masing orang ini di lapangan. Pihaknya memilih siapa saja yang bertugas sebagai koordinator lapangan maupun aktor intelektual. Termasuk juga memilih barang bukti yang ditemukan oleh aparat keamanan di lapangan dan menelusuri apakah ada pemasok barang-barang temuan itu.

"Semuanya didalami, termasuk kendaraan juga didalami oleh penyidik. Biar pemeriksaan tuntas dulu. Sesuai dengan hasil pemeriksaan itu, pemilihan nanti akan ketemu sesuai dengan peran masing-masing dalam suatu desain kerusuhan yang mereka lakukan," jelasnya.